Kumpulan Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN SOFTWARE CAMTASIA STUDIO8 PADA MATERI VEKTOR KELAS X
Abstract
ABSTRAK
Zulhen, Ahmad. 2018. Pengembangan video pembelajaran fisika menggunakan software Camtasia studio8 materi vektor kelas X: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Drs. Maison, M.Si., PhD (II) Haerul Pathoni, S.Pd., M.PFis
Kata Kunci: Video pembelajaran,Camtasia studio8,Vektor.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan video pembelajaran fisika menggunakan software Camtasia studio8 materi vektor untuk kelas X SMA, (2) mengetahui persepsi siswa mengenai video pembelajaran fisika pada materi vektor.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan Information and Communication Technology (ICT) di dunia pendidikan untuk membantu proses belajar mengajar. Salah satu pemanfaatan ICT tersebut adalah pengembangan video pembelajaran dengan menggunakan software Camtasia studio8. Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan ini menggunakan model ADDIE meliputi: (1)Analisis, (2)Desain, (3)Developmen, (4)implementasi, (5) Evaluasi. Tapi pada tahap implementasi tidak dilakukan karena hanya sebatas uji coba produk. Bahan video pembelajaran sebagai media pembelajaran fisika yang telah selesai dibuat, kemudian di validasi tim ahli media dan tim ahli materi.
Hasil pengembangan ini berupa media video pembelajaran fisika materi vektor. Media ini di nyatakan layak digunakan setelah dilakukan validasi sebanyak 2 kali oleh validator ahli media dan ahli materi. Dari hasil uji coba di kelas XIPA SMA PGRI 2 Kota Jambi, didapatkan reliabilitas angket penelitian sebesar r11 =0,8614 angka ini menunjukkan reliabilitas sangat tinggi sehingga dapat dipercaya untuk mengambil data penelitian. Sedangkan uji coba terhadap kelas XIPA SMA PGRI 2 Kota Jambi adalah untuk mengetahui persepsi siswa terhadap media yang dikembangkan. Setelah dilakukan uji coba didapatkan hasil untuk aspek efektivitas media mencapai skor 92 (Baik), aspek motivasi belajar 90,75 (Baik), dan aspek aktivitas belajar siswa 93,66 (Baik). Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa persepsi siswa terhadap penggunaan media video pembelajaran fisika adalah baik dan video pembelajaran ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran fisika dengan materi vektor.
PENGUKURAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN FISIKA DI SMAN 8 MUARO JAMBI
Abstract
Sikap adalah keadaan internal seseorang yang mempengaruhi tindakan yang akan dilakukannya yang didapatkan melalui pengalaman dan memberikan arah terhadap objek dan situasi tertentu. Sikap terhadap mata pelajaran sangatlah penting, karena sikap merupakan estimasi terhadap keberhasilan siswa. Belum ada pengukuran sikap siswa terhadap mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 8 Muaro Jambi merupakan landasan peneliti ingin melakukan penelitian. Oleh karena itu, tujuan dilakukan pengukuran sikap siswa terhadap mata pelajaran fisika agar diketahui bagaimana sikap siswa di SMA Negeri 8 Muaro Jambi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian sekuensial eksplanatori yang dikemukakan oleh Cresswell (2013), yang dalam prosesnya dimulai dengan penyebaran angket terhadap 141 siswa di SMA Negeri 8 Muaro Jambi. Setelah itu angket dianalisa tiap indikatornya. Setelah di analisa terlihat siswa yang memiliki nilai paling rendah pada masing-masing indikator. Selanjutnya siswa yang berada pada nilai paling rendah dan nilai paling tinggi diwawancarai untuk mengetahui mengenai alasan mereka menjawab.
Berdasarkan hasil angket, indikator ketertarikan memperbanyak waktu mempelajari fisika memperoleh 12% untuk kategori sikap kurang baik dan 1% untuk kategori sikap sangat tidak baik, selanjutnya diikuti indikator sikap terhadap penyelidikan ilmiah dengan persentase 10% untuk kategori sikap kurang baik dan 1% untuk kategori sikap sangat tidak baik dan terakhir indikator normalitas ilmuwan memperoleh 11% pada kategori sikap kurang baik. Lalu berdasarkan wawancara didapatkan hasil bahwa siswa yang tidak menyukai pelajaran tidak tertarik untuk memperbanyak waktu mempelajari fisika lalu pada indikator sikap terhadap penyelidikan ilmiah disebabkan oleh ketidaktertarikan siswa dalam pelaksanaan praktikum dikarenakan praktikum yang terlalu menyita waktu pelajaran dibandingkan pelajaran biasa dan pada indikator normalitas ilmuwan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan siswa terhadap ilmuwan-ilmuwan dan tidak adanya ilmuwan yang hidup dilingkungan masyarakat siswa.
PENGEMBANGAN APLIKASI ANDROID BERBASIS MOBILE LEARNING MENGGUNAKAN MIT APP INVENTOR PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X IPA
Abstract
ABSTRAK
Rioma, Ahmad. 2018. Pengembangan Aplikasi Android Berbasis Mobile Learning Menggunakan MIT App Inventor pada Pembelajaran Fisika Materi Suhu dan Kalor Kelas X IPA: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing : (1) Nehru, S.Si, M.T., (II) Wawan Kurniawan, S.Si, M.Cs.
Kata Kunci : Android, Mobile Learning, Suhu dan Kalor.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengembangkan media pembelajaran fisika berbasis android menggunakan mit app inventor pada materi suhu dan kalor kelas X, dan (2) melihat tanggapan/respon siswa terhadap pengembangan media pembelajaran fisika berbasis android menggunakan mit app inventor pada materi suhu dan kalor kelas X. Perkembangan teknologi mobile saat ini begitu pesat, salah satu perangkat mobile yang saat ini sudah umum digunakan adalah android. Android merupakan media yang efektif karena hampir semua siswa sudah memiliki dan menjadikan belajar lebih fleksibel kapanpun dan di manapun. Salah satu materi yang membutuhkan media dalam proses belajar adalah Suhu dan Kalor. Hal ini karena konsep yang dibahas bersifat abstrak dan membutuhkan praktik tetapi bahan untuk praktikum tidak selalu tersedia sehingga siswa kurang untuk memahami konsep materi suhu dan kalor. Penggunaan smartphone android merupakan media yang efektif sebagai alat bantu dan penunjang pelengkap pembelajaran fisika.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian dan pengembangan ini mengadaptasi model pengembangan ADDIE, meliputi dari lima tahapan yang terdiri dari Analyze (menganalisis), Design (merancang), Develop (mengembangangkan), Implement (menerapkan) dan Evaluate (mengevaluasi). Penelitian ini dibatasi sampai tahap Develop (mengembangkan). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah angket validasi ahli dan angket persepsi siswa terhadap aplikasi yang dihasilkan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi.
Hasil pengembangan ini berupa aplikasi media pembelajaran Fisika materi Suhu dan Kalor pada aplikasi android, media ini dinyatakan layak untuk digunakan setelah dilakukan validasi sebanyak dua kali oleh validator ahli media dan ahli materi. Adapun hasil pengujian kelayakan berdasarkan persepsi siswa di kelas X IPA 1 SMAN 11 Kota Jambi diperoleh skor dari aspek efektivitas media sebesar 108,62. Aspek motivasi belajar sebesar 106,25 dan aspek aktifitas belajar sebesar 103,8. Adapun nilai rata-rata ketiga aspek adalah 106,22. Hasil ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang dihasilkan baik dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran fisika.
Abstract
ABSTRAK Cindy, Alvianita. 2018. Analisis Miskonsepsi Pada Konsep Kinematika Gerak Lurus Kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kota Jambi: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Drs. Maison, M.Si., PhD., (II) Ahmad Syarkowi, S.Pd, M.Pd., Kata Kunci :Miskonsepsi, Kinematika Gerak Lurus Miskonsepsi adalah kekeliruan dalam memahami konsep materi pembelajaran yang dapat menyebabkan ketidakcocokkan antara konsepsi yang dimiliki oleh pribadi dengan konsep ilmiah atau konsepsi yang dimiliki oleh ilmuwan. Ketidakcocokan pemahaman konsep (miskonsepsi) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, bisa oleh guru maupun dari diri siswa itu sendiri. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada guru yang lebih berpengalaman dalam mengajarkan fisika di SMA Negeri 1 Kota Jambi, salah satu materi yang sering menimbulkan miskonsepsi adalah materi Gerak Lurus. Materi kinematika gerak lurus merupakan materi yang penting dalam fisika, sehingga apabila terjadi miskonsepsi pada materi tersebut maka dapat menjadi penghambat belajar siswa Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai miskonsepsi yang dialami siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kota Jambi mengenai pokok bahasan Kinematika Gerak Lurus. Desain penelitian ini yaitu penelitian explanatory Mixed Methode research design. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberi soal kepada siswa mengenai konsep-konsep kinematika gerak lurus. Hasil tes siswa tersebut dianalisis dan siswa yang berpotensi mengalami miskonsepsi diwawancara guna mengetahui lebih dalam dan apakah siswa tersebut mengalami miskonsepsi. Hasil penelitian menunjukan bahwa miskonsepsi terbesar terjadi pada konsep kecepatan dan percepatan sesaat, yaitu sebesar 54,54%. Serta konsep yang paling sedikit terjadi miskonsepsi pada konsep kecepatan rata-rata dan percepatan rata-rata yaitu sebesar 20,45%. dan item soal yang mengalami miskonsepsi terbesar yaitu pada soal nomor 2 yaitu 72,7% .dari hasil wawancara miskonsepsi terbesar terjadi pada soal nomor 5 dimana yang awalnya semua partisipan yang diwawancara mengalami miskonsepsi, akan tetapi ketika diwawancara hanya 4 partisipan saja yang mengalami miskonsepsi.
ABSTRAK Cindy, Alvianita. 2018. Analisis Miskonsepsi Pada Konsep Kinematika Gerak Lurus Kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kota Jambi: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Drs. Maison, M.Si., PhD., (II) Ahmad Syarkowi, S.Pd, M.Pd., Kata Kunci :Miskonsepsi, Kinematika Gerak Lurus Miskonsepsi adalah kekeliruan dalam memahami konsep materi pembelajaran yang dapat menyebabkan ketidakcocokkan antara konsepsi yang dimiliki oleh pribadi dengan konsep ilmiah atau konsepsi yang dimiliki oleh ilmuwan. Ketidakcocokan pemahaman konsep (miskonsepsi) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, bisa oleh guru maupun dari diri siswa itu sendiri. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada guru yang lebih berpengalaman dalam mengajarkan fisika di SMA Negeri 1 Kota Jambi, salah satu materi yang sering menimbulkan miskonsepsi adalah materi Gerak Lurus. Materi kinematika gerak lurus merupakan materi yang penting dalam fisika, sehingga apabila terjadi miskonsepsi pada materi tersebut maka dapat menjadi penghambat belajar siswa Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai miskonsepsi yang dialami siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kota Jambi mengenai pokok bahasan Kinematika Gerak Lurus. Desain penelitian ini yaitu penelitian explanatory Mixed Methode research design. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberi soal kepada siswa mengenai konsep-konsep kinematika gerak lurus. Hasil tes siswa tersebut dianalisis dan siswa yang berpotensi mengalami miskonsepsi diwawancara guna mengetahui lebih dalam dan apakah siswa tersebut mengalami miskonsepsi. Hasil penelitian menunjukan bahwa miskonsepsi terbesar terjadi pada konsep kecepatan dan percepatan sesaat, yaitu sebesar 54,54%. Serta konsep yang paling sedikit terjadi miskonsepsi pada konsep kecepatan rata-rata dan percepatan rata-rata yaitu sebesar 20,45%. dan item soal yang mengalami miskonsepsi terbesar yaitu pada soal nomor 2 yaitu 72,7% .dari hasil wawancara miskonsepsi terbesar terjadi pada soal nomor 5 dimana yang awalnya semua partisipan yang diwawancara mengalami miskonsepsi, akan tetapi ketika diwawancara hanya 4 partisipan saja yang mengalami miskonsepsi.

0 Response to "Kumpulan Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika"
Posting Komentar